Masa jahiliyah, ketika masih marak penyembahan terhadap berhala, menerapkan perbudakan, dan sya'ir adalah sebuah keajaiban yang lezat di kalangan kafir qurais. Disaat kebodohan, peperangan atas dasar kekuasaan, sering terjadi kecurangan dan tiada keadilan, serta menurunnya moral terhadap keyakinan agama nenek moyang. Ketika rasa malu teramat dalam, dan harga diri jadi tuntutan, keyakinan agama masing-masing menjadi sandaran, namun masih belum memberikan pencerahan.
Negara besar kala itu Persia dan Romawi, masih lebih tinggi dari bangsa Arab yang tidak sedikit berada di bawah kekuasaan, atau cemoohan mereka.
Turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad Saw. menjadi awal tanda-tanda yang ditunggu bangsa Yahudi, pengikut Nabi Musa. Namun keberkahan itu disambut oleh Bani Hasyim, kebanyakan mereka bahkan ikut membela eksistensi Nabi Muhammad Saw. padahal belum masuk Agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad yakni Islam.
Islam disampaikan secara terus menerus meskipun harus menghadapi berbagai rintangan. Dakwah Islam mulai diterima dan juga dilawan oleh musuh-musuh Allah Swt. kala itu. Berkah bersambut tiap serangan terhadap Islam, memperoleh hadiah dari Allah Swt. yakni semakin meluasnya Islam ke hati ummat manusia, makin tersebar pula kedudukan Islam di muka Bumi.
Daulah Islam pertama di Madinah, makin besar ketika Futuhat Makkah, terus bertambah hingga penaklukan Roma dan Persia. Sebelum wafat, Rosulullah telah berpesan, bahwa setelah tidak ada lagi Nabi atau Rosul, melainkan Pengganti (Khalifah), kepemimpinan itu secara tidak langsung adalah yang berpegang pada Kitabullah wa sunnatu Rosulillah Saw. Para sahabat menyebutnya Khilafah Islamiyah.
Pada awal Islam dikenal dengan ciri khas Ibadah, lalu ada beberapa Ibadah yang hanya bisa diterapkan jika adanya Daulah. Sekiranya memang saat itu Nabi Muhammad sudah mendapat pertanda bahwa sudah mesti menawarkan Daulah Islam ke Bani-bani di sekitarnya, walaupun perintah/kewajiban tertentu tadi belum turun selengkap sekarang.
Rosulullah mendakwahkan Islam di fase adanya Kerajaan atau Kekaisaran, dan sistem Kasta atau Keturunan Terhormat. Ketika menawarkan Daulah Islam, Rosulullah Saw. tidak menawarkan Daulah dengan Sistem Kerajaan/Kekaisaran, tidak dengan Sistem Kasta/Keturunan, apa lagi sistem Republik Presiden. Rosulullah Saw. juga tidak menawarkan Daulah yang memisahkan Antara Agama dengan Politik, justu Rosulullah Saw. menawarkan Daulah Islamiyah dengan Syari'at Islam sebagai ketetapan yang akan diterima/diikuti seluruh ummat.
Wafatnya Nabi Muhammad Saw. tetap memberikan wasiat, tentang siapa dan apa sebutan bagi yang akan meneruskan perjuangannya, juga tentang sistem dan apa yang menjadi dasar penerapan sistem tersebut. Daulah Nabi telah berakhir dilanjutkan Khilafah Islamiyah, berakhirnya Khilafah Min Hajinnubuwwah dilanjutkan oleh para Khalifah meski pun ada beberapa pelanggaran syari'at dalam sistem pengangkatan/penyerahan Kekhalifahannya. Kini pun telah berakhir dan sedang diterapkannya sistem yang bukan warisan Rosulullah karena tidak sesuai wasiat dan arahan pesan Rosulullah Saw. Sistem saat ini warisan musuh Islam.
Warisan yang sedang diperjuangkan seperti dahulu juga diperjuangkan Nabi Muhammad Saw. hingga harus beliau rasakan irisan, memar, dan mengalirnya darah; Daulah Islamiyah. Ambilah warisannya, menang menjadi Berkah, dipuji oleh penduduk Syurga, kalah menjadi Syahid, menjadi penghuni Syurga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar